foto : dilokasi penen jagung Menteri Pertanian Republik Indonesia SYAHRUL YASIN LIMPO
JAKARTA, Exposeupdate.com – Sabtu, (15/05/2021). Menteri Pertanian Republik Indonesia SYAHRUL YASIN LIMPO, dalam setiap kesempatan kerja selalu saja mengingatkan dan menegaskan ke jajarannya untuk memastikan agar pasokan komoditas pangan merata ke seluruh wilayah Indonesia sehingga tidak ada kekurangan pasokan yang menyebabkan timbulnya kenaikan harga yang signifikan.
Termasuk komoditas jagung sebagai bahan baku pakan unggas. Kenaikan harga jagung akan mempengaruhi harga pakan dan dampaknya harga telur dan daging ayam meningkat. Hal ini seirama juga dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan AGUNG HENDRIADI dalam keterangannya bahwa untuk memastikannya pasokan aman pihaknya memfasilitasi biaya distribusi komoditas pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.
Pemantaun kondisi ketersediaan pangan baik ditingkat nasional maupun daerah yang secara rutin dilakukan. Kenaikan jagung akhir akhir ini sangat membebani peternak terutama peternak unggas skala kecil. Jagung memiliki kontribusi sekitar 40-50 % terhadap pembentukan pakan ternak. Harga acuan penjualan jagung pipilan kering (K.A. 15%) ditingkat pabrik pakan 4.500/Kg, sedangkan harga jagung pipilan kering saat ini 5.500-5.800/Kg. Oleh karena itu, kenaikan tersebut akan berpengaruh pada biaya produksi telur maupun ayam boiler. Kenaikan harga jagung tersebut diantaranya karena saat ini daerah produksi jagung jauh dari sentera peternak unggas, meskipun berdasarkan prognosa neraca produksi dan kebutuhan masih surplus.
Saat ini panen jagung di Bima NTB sedangkan peternak terkonsentrasi di Blitar dan Kendal sehingga biaya angkutnya dari NTB akan menaikan harga jagungnya. Jagung yang sifatnya musiman tentunya peternak kecil tidak mampu menyimpan stok jagung yang cukup pada saat panen raya sedang diluar musim panen raya harganya lebih tinggi ungkap Kepala pusat distribusi dan cadangan pangan badan ketahanan pangan kementan RISFAHERI (15/05/2021).
Melalui badan ketahanan pangan kementan mempasilitasi biaya distribusi pengangkutan jagung dari petani NTB ke peternak layer di Kab Blitar Jawa Timur dan peternak layer di Kab Kendal Jawa Tengah. Pasokan jagung akan didatangkan dari berbagai wilayah di NTB seperti Kab Dompu, Bima dan Sumbawa Barat 73,2 ton telah terkirim pada tgl 12 mei 2021. Ditargetkan sebanyak 500 ton akan tiba di Kab Blitar dalam waktu dekat. Ketua Koperasi Putera Blitar SUKARMAN, mengaku kesulitan untuk mendapatkan jagung di wilayah Jawa, kalaupun tersedia jagung, harganya sangat tinggi. Sementara di luar pulau Jawa sudah banyak daerah yang panen.
Sementara Blitar merupakan sentra peternakan ayam petelur berbasis UMKM, dengan perkiraan produksi telur mencapai 900 ton per hari untuk kebutuhan telur nasional 30 % disuplai dari sini karena itu kebutuhan pakan terutama jagung sebagai bahan baku. Kebutuhan kita mencapai 1.200 ton jagung per hari kata Sukarman. Seirama kata Ketua Koperasi peternak unggas sejahtera Kendal, fasilitas biaya distribusi dari Kementan sangat meningkatkan beban para peternak. Dengan adanya jagung yang jauh dari sentra produksi bertambah pula biaya yang harus kami keluarkan untuk mendapatkan jagung, fasilitas pengangkutan ini sangat membantu kami yang kesulitan mendapatkan pasokan pangan, Tutupnya.
(15 Mei 2021, Exposeupdate.com, by Rumian)