Terungkap !!! Delapan Juta Lebih Usia Produktif Belum Dapat Peluang Kerja

Kamis, 29 September 2022

SURABAYA, Exposeupdate.com Kamis (29/2022). Kehadiran Wakil Menteri Tenaga Kerja ( Wamenaker) Ir. H. Afriansyah Noor di kampus civitas akademi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya diharapkan bisa memberikan motivasi dan penyemangat bagi mahasiswa dalam menempa ilmu pengetahuan untuk bekal hidup mandiri.

“Bagaimana pengalaman bapak Wamen dalam mencapai karir dan kesuksesannya disampaikan kepada mahasiswa. Dan tentunya harus bekerja keras,” tukas Rektor UM Surabaya Dr.dr.Sukadiono, M.M., disela acara Masa ta’aruf mahasiswa (Mastama).Kamis, (29/09/2022), di kampus UM Surabaya.

Sementara, menjawab permintaan itu, Wamenaker Ir. H. Afriansyah Noor menjelaskan, dalam tugas yang diembannya di Kementerian Tenaga Kerja sudah tersedia layanan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia, siap memberikan berbagai pelatihan untuk mencetak sumber daya manusia yang siap bekerja.e Mliputi pelatihan ilmu tehnologi (IT) maupun pendidikan ketrampilan live skill lainnya.

foto: Mahasiswa baru UM Surabaya ikuti Mastama

“Kami tidak hanya menyiapkan bekal keterampilan akan tetapi juga mencarikan job atau tempat bekerja sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki,” jawabnya.

Namun demikian lanjut Afriansyah Noor yang akrab disapa Ferry Noor itu, masyarakat Indonesia banyak yang enggan bekerja ke luar negeri, walau kesempatan disana lebih terbuka luas. Kebanyakan di antara mereka ingin hidup bersama keluarga di tanah air.

Diakuinya, kesempatan dan peluang kerja di dalam negeri lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah pencari kerja. Berdasarkan angka statistik yang ada, warga negara yang berada pada usia produktif antara usia 20 sampai dengan 25 tahun belum memiliki kesempatan kerja.

foto: Kegiatan Mastama Universitas Muhammadiyah Surabaya

“Ada sekitar 8,4 juta masih menyandang predikat pengangguran. Untuk itu keberadaan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengurangi angka pengangguran,” urainya.

Dalam penyaluran tenaga kerja kata Fery Noor, tentunya dipersiapkan terlebih dahulu keterampilan dan jenis bahasa serta budaya negara tujuan. Sehingga kehadiran tenaga kerja Indonesia di luar negeri tidak menimbulkan masalah baru. (Sullam)

Baca Juga

Berita Terkait

ExposUpdate