foto by Dyah: Kualanamu International Airports
JEMBER, Exposeupdate.com – Kamis, (10/6/2021). Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beberapa bandara yang tersebar di 34 provinsi. Meski dalam masa pandemi Covid-19, acapkali pengguna pesawat mempunyai alasan tertentu baik untuk kepentingan pekerjaan, liburan, kunjungan keluarga dan kepentingan lain yang memandang perlu menggunakan moda transportasi ini. Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta menarik 5 bandara di Indonesia!
- Bandara terluas di Indonesia, Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang – Banten
Terminal I dan Terminal II Bandara Soetta didesain khusus oleh arsitek asal Prancis, bernama Paul Andreu. Bandar udara Soetta menggantikan bandara kemayoran yang sebelumnya digunakan sejak 1940. Kemudian Soetta mulai aktif beroperasi sejak tahun 1970-an. Bandara ini menyediakan layanan kereta bandara yang memudahkan para penumpang mengunjungi bandara yang terhubung dengan beberapa stasiun di sekitarnya. Menurut versi “Airports Council International” , bandara Soetta menjadi bandara tersibuk di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Selain itu, Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang – Banten adalah bandara yang terluas di Indonesia dengan memiliki 3 terminal untuk melayani penerbangan baik domestik maupun internasional.
foto : Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta,by Dyah
foto : Terminal 3 ultimate Bandara Soekarno Hatta, by Dyah
foto : Nuansa budaya betawi Bandara Soekarno Hatta, by Dyah
- Bandara dengan KA Bandara Pertama di Indonesia, Bandara Internasional Kualanamu Deli – Serdang
KNO ( Kualanamu International Airports ) berfungsi sebagai pengganti bandara Polonia yang beroperasi sejak tahun 2013. Nama bandara kualanamu diambil dari bahasa dua etnis asli daerah, yaitu “kuala” yang dalam bahasa melayu berarti muara sungai, “namu” artinya lubuk dalam bahasa “karo”. Bandara ini merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang menyediakan layanan KA Bandara/ Railink Station. Pada bandara ini tersedia ruang tunggu penerbangan yang unik yaitu Rest Area dengan sofa berderet dilengkapi dengan colokan listrik dan deretan kursi pantai yang bisa digunakan untuk tiduran. Tersedia juga ruang komputer untuk browsing internet melalui PC yang dapat digunakan secara gratis oleh penumpang sembari menunggu jadwal keberangkatan pesawat.
foto : Ruang pengambilan bagasi bandara kualanamu, by Dyah
foto : free browsing internet melalui PC Bandara Kualanamu, by Dyah
- Bandara berkonsep “Green Airport“, Bandar Udara Banyuwangi.
Bandar Udara ini terletak di desa Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi yang berbatasan dengan selat Bali. Hal yang menarik pada bandara ini adalah konsep ” Green Airport ” yang diusung berbasis ramah lingkungan. Desain bangunan terminal bandara ini dilapisi atap berumput, memiliki kolam ikan di sepanjang lantai, terdapat ruang tanaman, dan dihiasi pemandangan persawahan yang hijau disekitar bandara, memanifestasikan persediaan oksigen yang berlimpah bagi pengunjungnya. Selain itu, bandara ini memiliki 3 sekolah pilot yaitu Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3B) milik Kemenhub, Bali International Flight Academy (BIFA), dan Mandiri Utama Flight Academy.
foto : Kolam Ikan pada Bandar Udara Banyuwangi, by Dyah
foto : kursi tunggu bandara banyuwangi berada diatas kolam ikan, by Dyah
foto : Lahan Hijau Bandar Udara Banyuwangi, by Dyah
- Bandara dengan satu – satunya di Indonesia bahkan Dunia memakai nama suatu “Etnik”, Bandara International Minangkabau.
Pemberian nama Bandara International Minangkabau bertujuan sebagai pemersatu seluruh orang Minang di Indonesia dan dunia. Gedung bandara ini menjadi bangunan terbesar di Indonesia yang menggunakan arsitektur Minangkabau. Selain itu, seluruh fasilitas pendukung di bandara ini menggunakan bahasa minang sebagai petunjuknya. Bandar Udara Minangkabau menjadi bandara pengganti “Bandar Udara Tebing” yang mulai beroperasi aktif pada 22 Juli 2005.
foto by ig: @minangkabauintairport
foto : Terminal Kedatangan Bandara Internasional Minangkabau, by Dyah
- Bandara dengan nama Waperda terakhir Indonesia sekaligus tersibuk ke-2 di Indonesia, Bandar Udara International Juanda Surabaya.
Bandar Udara International Juanda diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1964 oleh presiden pertama Republik Indonesia. Semula dipergunakan untuk pangkalan udara TNI AL ( Lanundal Juanda ). Bandar Udara tersibuk ke-2 di Indonesia ini memiliki 2 Terminal yaitu Terminal A untuk penerbangan Internasional, dan Terminal B untuk penerbangan domestik. Penamaan bandara ini diambil dari Ir. Djuanda Kartawidjaja, seorang Wakil Perdana Menteri terakhir di Indonesia sebelum Indonesia menjadi negara presidensial.
foto: Ruang Tunggu Juanda International Airports, by Dyah
PT Angkasa Pura saat ini mengelola bandara di tengah pandemi Covid – 19 dan tetap berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan serta menjaga konektivitas udara guna mendukung perekonomian masyarakat Indonesia.
Jurnalis: Dyah Ayu Safitri