POSO, Exposeupdate.com – Sabtu, (23/11/2024). Viralnya pemukulan yang dialami salah seorang siswa SMA Negeri 3 Poso, bernama Ridho varian Takalamingan yang terjadi pada hari Jum’at (15/11/2024), pihak keluarga melakukan cros cek dan pendalaman kepada Ridho tentang kronologis terjadinya pemukulan terhadap Ridho.
Jum’at, (22/11/2024) diadakan pertemuan untuk yang kedua kalinya, di hadapan Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, Guru BK, orang tuanya serta satu orang siswa bernama Abdi Risya, korban mengungkapkan bahwa, pemukulan kepada dirinya bukan hanya dilakukan oleh AK saja namun sebelumnya dua orang juga ikut memukulnya termasuk yang merekam (Video) adegan tersebut.
“Fakta baru mengungkapkan bahwa Anak kami di keroyok, bukan hanya di pukul oleh Akbar (AK) saja akan tetapi oleh kedua temannya juga yaitu, Abdi Risya (AR) dan Abdullah Khairil adzan (AKA),” ungkap Bu korban Suaeba Abdullah.
Saat ditemui di rumahnya, Akbar (AK) mengungkapkan bahwa dirinya ditarik oleh Radit.
“Radit bilang ke saya ada Ridho panggil berkelahi dan saya ikut ke belakang musholah, begitu melihat Ridho, saya langsung memukulnya,” ungkap Akbar.
“Kami tidak bisa memaafkan tindakan terhadap anak saya ini sepertinya telah mereka rencanakan karena chat dari Akbar ke Ridho sebelumnya ada ancaman ” tunggu besok di sekolah” ini menandakan mereka sudah merencanakan pemukulan terhadap anak saya,” kata Bu korban Suaeba Abdullah.
“Saya tidak terima anak saya diberikan peringatan pertama oleh pihak sekolah dengan dalih perkelahian tampak melibatkan orang tuanya dan secara sepihak berdasarkan pengakuan anak saya selaku korban pengeroyokan pada saat itu masih dalam keadaan trauma,” sambungnya.
Yang sangat kami sesalkan kepada Guru BK, sewaktu ditanyakan dan mau melihat Video terjadinya pemukulan, guru BK tersebut mengatakan Video tersebut tidak ada pada dirinya. Itu sangat mustahil, dia bisa tahu anak saya berkelahi tapi tidak ada bukti. Jelas ibu korban sambil menangis dan penuh emosi.
Saat ini proses pelaporan telah di tangani oleh Polres. Akbar (AK) serta orang tuanya mengharapkan maaf dari korban dan keluarganya. (Agus)