Kapolres Morowali Bagikan Rompi, Babinkamtibmas Diminta Lakukan Deteksi Dini

Selasa, 21 September 2021

foto : Kapolres Morowali Bagikan Rombi Kepada Babinkamtibmas

MOROWALI, Exposeupdate.com – Selasa, (9/21/2021). Situasi aman dan kondusif tidak hanya menjadi harapan aparat penegak hukum melainkan juga menjadi harapan masyarakat secara luas, untuk mewujudkan Kapolres Morowali AKBP. Ardi Rahananto, S.E,S.I.K, M.Si memberikan arahan dan materi terkait tugas Kepolisian khususnya pada Bagian Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang ada di wilayah hukum Polres Morowali.

Acara berlangsung di Aula Kantor Polres Morowali Komplek Perkantoran Fonuasingko Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali dan dibuka langsung oleh Kapolres Morowali AKBP.Ardi Rahananto,S.E,S.I.K,M.Si, Wakapolres Morowali Kompol.H.Amri,Kabag Ops Polres Morowali Kompol.Nasruddin,S.H, S.I.K, Kabag Sumda Polres Morowali AKP Mujiono dan para Kasat serta seluruh anggota Babinkamtikmas.Selasa (21/9/2021).

Dalam acara tersebut Kapolres juga memberikan jaket Rompi kepada semua anggota Babinkamtibmas.

foto by Exposeupdate.com

video by Exposeupdate.com

Dalam arahannya Kapolres,Ardi Rahananto,SE,SIK,M.Si, menjelaskan, bahwa dalam menjalankan tugasnya Babinkamtibmas tidak sendiri melainkan bekerjasama dengan Bagian Pembinaan Masyarakat (Babinsa) Tentara Naaional Indonesia (TNI) dan Kepala Desa.

Berkaiatan dengan tugas itu Ia berharap Babinkamtibmas harus mengutamakan pendekatan persuasif terhadap masyarakat.

“Anggota Babinkamtibmas harus hadir ditengah masyarakat dalam mengatasi masalah yang dialami oleh masyarakat. Tidak terkecuali masalah konflik keluarga semisal terjadi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT” tandas Kapolres.

Kehadiran Babinkamtibmas ditengah masyarakat lanjut Kapolres harus mampu melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kegaduhan maupun konflik sosial lainnya.

Termasuk terjadinya konflik keluarga. Sebisa mungkin bila itu terjadi maka harus diselesaikan secara kekeluargaan.
disini Babinkamtibmas harus mampu memahami dan menguasai cara dan aspek-aspek hukumnya.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres haya minta Wakapolres, dan Kabag Sumda untuk mengevaluasi Babinkamtibmas terutama daerah-daerah yang rawan potensi kerawanan yang tinggi.

“Jangan berpikir hanya daerah-daerah aman, daerah-daerah yang kurang kegiatan masyarakat nya, kurang kegiatan investasi nya,karena disitulah potensi kerawanan bisa muncul” ungkap Kapolres yang belum genap 3 bulan menjabat sebagai Kapolres Morowali.

Masih hata Kapolres, semua konflik tidak akan pernah terjadi jika masalah itu dapat terdeteksi sejak dini.

Dari pengalamannya bertugas di wilayah konflik di Papua, Aceh dan Maluku, Ardi Rahananto, mengisahkan.

“Walau negara memberikan dana otonmi khusus triliunan rupiah setiap tahunnya. Kondisi disana aman atau tidak” tanya Kapolres.

Sepengetahuannya disana masih banyak terjadi konflik akibat ketidakpahamannya masyarakat tentang bernegara dan toleransi.

Ternyata masih banyak tindak kekerasan yang terjadi ditengah masyarakat, bahkan perbuatan sadis dengan memenggal leher manusia hingga pembelahan dada manusia. Semua itu terjadi kata dia karena kurang pemahaman dan miskinnya ilmu pengetahuan.

Untuk itu peran Babinkamtibmas sangat diperlukan terutama dalam menjalin komunikasi dengan baik dengan masyarakat.

“Saya butuh rekan-rekan bisa terpercaya di masyarakat, kalau ada warga yang bermasalah rekan-rekan harus nyaperin. Ada orang mau dimurka akan dilaporin, ada masyarakat yang bersengketa atau perkarakan perlu diajak ngomong” harap Kapolres.

Kapolres juga berharap, kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan hendaknya tidak disia-siakan.

Kalau dalam penanganan masalah Babinkamtibmas tidak mampu maka segera mungkin minta bantuan Kapolsek maupun Kapolres, apalagi Morowali yang terdiri dari 23 Desa itu banyak terdapat potensi alam dan Sumber Daya Manusia yang lumayan besar.

Potensi desa terdiri dari karang taruna, kelompok tani, dan kelompok masyarakat serta komunitas elemen masyarakat lainnya

“Sekarang Babinkamtibmas harus mampu berbaur dengan masyarakat. Lakukan deteksi dini sedini mungkin. Jangan sampai permasalahan yang ada didesa harus berujung demo” pungkas Ardi Rahananto. (H. Oding)

Baca Juga

Berita Terkait

ExposUpdate