MOROWALI, Exposeupdate.com – Minggu, (03/11/2024). Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Morowali nomor urut 4, Abdul Rachmansyah Ismail-Harsono Lamusa menganggap bahwa para pencari kerja yang datang ke Morowali adalah salah satu penyumbang angka kemiskinan di Kabupaten Morowali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Calon Wakil Bupati Morowali dari paslon nomor 4, Harsono Lamusa saat Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Morowali Tahun 2024 yang digelar di Gedung Serbaguna Ahmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Sabtu (02/11/2024) Malam.
Debat Publik yang digelar oleh KPU Kabupaten Morowali itu bertema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Inovasi Pelayanan Publik”.
Salah satu hal yang menjadi topik perdebatan ialah persoalan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Morowali.
Harsono Lamusa mengaku, Ia bersama Calon Bupati Rachmansyah Ismail akan menurunkan angka kemiskinan di Morowali dari 12% menjadi 5%.
“Saya dan Pak Rachmansyah akan mengaku bahwa tahun kedua kami akan turunkan sampai lima persen angka kemiskinan dari dua belas,” ungkapnya.
“Penyebab terjadinya angka kemiskinan itu disebabkan karena adanya pencari kerja yang masuk langsung ada kebijakan bupati harus mengurus KTP, sementara posisi belum mendapat pekerjaan, akhirnya Dia masuk kategori penduduk Morowali. Kalau itu dihapuskan, maka dengan sendirinya langsung turun,” jelas Harsono.
Harsono menjelaskan lagi, bahwa penyebab angka kemiskinan itu naik karena adanya kebijakan regulasi bupati bahwa setiap pencari kerja langsung masuk mengganti KTP sebagai penduduk Morowali.
“Dia belum mendapat pekerjaan, maka dengan demikian enam bulan kemudian Dia belum mendapatkan pekerjaan maka Dia masuk sebagai keluarga miskin yang sudah masuk pada penduduk Morowali, padahal Dia bukan penduduk Morowali sesungguhnya. Maka kalau kita tau sebabnya, itu dulu yang dipangkas, tanpa kerja, hanya satu kebijakan, bupati mencabut peraturan bupati yang lama, maka dengan sendirinya langsung drop, turun angka kemiskinan baru kita bantu dengan pemberian UMKM pada setiap Desa,” kata Harsono. (Darma)