Abaikan Aspirasi Lingkungan, Pendemo Ancam Blokade Jalan PT Imasco Asiatic

Selasa, 14 Februari 2023
foto: FPK Ds. Grenden & Ormas Topi Bangsa lakukan demo

JEMBER, Exposeupadate.com Selasa, (14/02/2023). Gelombong aksi protes terhadap PT. Imasco Asiatic Puger terus mengalir. Kali ini demo dilakukan oleh Forum Pemuda Kapuran (FPK) Desa Grenden bersama Ormas Topi Bangsa.

Seperti diketahui warga Kapuran merupakan warga yang merasakan langsung dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan tambang kapur lahan Gunung Sadeng dan aktifitas pabrik PT. Imasco Asiatic yang memproduksi semen Singa Merah itu.

Para pendemo menilai aktifitas produksi semen yang menggunakan bahan baku yang ditambang dari lahan Gunung Sadeng telah berdampak polusi dan sangat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.

Selain itu, dampak dari pengiriman hasil produksi dan kedatangan bahan baku pembuatan semen lainnya turut andil besar dalam kerusakan jalan. Bahkan kondisi jalan dari radius puluhan kilometer menuju PT. Imasco Asiatic hancur. Bahan baku yang didatangkan dari luar itu berupa tanah liat, pasir, batu bara dan lainnya.

Transportasi kendaraan mulai kecil hingga besar bermuatan berat, hilir mudik datang dan pergi silih berganti. Sementara PT. Imasco Asiatic tidak pernah mengindahkan aspirasi dari masyarakat sekitar tambang bahkan cenderung menyepelekan. Mereka mengaku telah menyampaikan aspirasinya dalam acara Jum’at Berkah di Masjid Nurul Huda, 20 Januari lalu.

“Saat itu kami mempercayakan kepada Kapolsek Puger yang datang pada acara Jum’at Berkah untuk meneruskan aspirasinya ke PT. Imasco. Bahkan aspirasi itu oleh Kapolsek diteruskan ke Kapolres Jember, namun tidak ada tindak lanjut dari PT. Imasco,” kata Zainul sebagai Korlap aksi.

Empat hari setelah acara Jum’at Berkah kata Zainul, pihaknya sempat diundang Kapolres Jember dan bertemu dengan Kapolres AKBP Hery Purnomo. Namun demikian, tindak ada tindak lanjut dari PT Imasco Asiatic.

Kekesalan itu akhirnya memuncak dan melakukan demo. Mereka menutup dan membentangkan poster di jalan utama keluar masuk perusahaan. Dan warga lainnya secara bergantian berorasi di depan pintu perusahaan sembari membentangkan poster-poster.

foto: Angkutan bahan baku pembuatan semen

Atas aksi itu, maka aktifitas muatan bahan baku menjadi lumpuh. Hasil pantauan media ini, tidak melihat lalu lalang kendaraan pengangkut material yang biasanya keluar masuk perusahaan.

Para pendemo mengaku akan tetap bertahan hingga aspirasinya terpenuhi. Oleh karena itu, lanjut Zainul, pihaknya akan menutup akses jalan ke PT. Imasco Asiatic, sampai tuntutan dikabulkan.

“Kami butuh kepastian hukum dan keadilan, karena warga Kapuran yang terdampak langsung adanya aktivitas perusahaan,” ujar Zainul.

Sementara itu, ketua ormas Topi Bangsa Baiquni Purnomo dalam orasinya mengatakan, warga Kapuran meminta hak-haknya dan meminta keadilan yang tak pernah digubris oleh PT. Imasco Asiatic, padahal Dusun Kapuran paling terdampak dari aktivitas perusahaan. Untuk itu Ormas Topi Bangsa bersama rakyat Kapuran akan mengawal dan mendampingi warga hingga semua tuntutannya terpenuhi.

“Kami juga mendesak pada Pemerintah Kabupaten Jember dan DPRD untuk menjembatani warga Kapuran untuk hearing dengan PT. Imasco Asiatic. Kalau tidak, maka kami para pendemo akan melakukan penghadangan kendaraan yang hendak masuk ke perusahaan,” tegasnya.

Inilah 8 tuntutan Pendemo, antara lain:

1. Perbaikan Jalan yang sesuai standar kelasnya dan gorong-gorong mulai lampu merah Kasiyan-perbatasan Grenden dengan Puger Kulon.

2.Jadwal keberangkatan armada jangan sampai berbarengan dengan berangkatnya anak sekolah.

3.Adanya tempat pembersihan debu truk-truk besar di area pintu masuk (jalan milik Desa Grenden) untuk mengurangi polusi udara.

4. Adanya pemeriksaan kesehatan terhadap warga sekitar secara berkala.

5.Dibuatkan perjanjian dengan sopir-sopir armada besar bila melanggar batas kecepatan 20KM/Jam dan waktu berangkatnya anak sekolah.

6. Pemanfaatan tenaga kerja lokal untuk mengurangi pengangguran.

7.CSR untuk kesejahteraan masyarakat Kapuran.

8.Adanya stoppel/ tempat bongkar muat barang bahan baku. (Sul)

Baca Juga

Berita Terkait

ExposUpdate