JEMBER, Exposeupdate.com – Selasa, (24/05/2022). Berawal dari seringnya mengalami kekurangan pasokan pupuk, kemudian timbul ide untuk melakukan satu terobosan untuk membuat pupuk sendiri, yakni pupuk hayati kompos yang bahan bakunya cukup tersedia.
Menurut Pak Waris, Ketua Gapoktan Bumi Putra, rekan-rekan yang tergabung dalam GAPOKTAN BUMI PUTRA, terdiri dari 6 kelompok tani, yakni kelompok tani Bumi Luhur, Bumi Asri, Bumi Ayu, Setia Budi 11, Setia Budi 12 dan Setia Budi 13.
Gapoktan Bumi Putra berdomisili di Kecamatan Puger, Desa Wonosari, Kab. Jember, kemudian melakukan riset terkait kebutuhan akan pupuk hayati tersebut.

Adanya bahan baku yang cukup tersedia, dari limbah sapi dan akar bambu, mereka olah juga dari barang-barang bekas yang dibuat sebagai alat untuk melakukan proses fermentasi untuk mendapatkan pupuk hayati kompos.
Proses pembuatan pupuk hayati kompos ini memerlukan waktu kurang lebih 15 hari untuk mendapatkan hasil.
Dari proses ini, hasil yang didapatkan masih dalam skala kecil, yakni 50 liter, sehingga hasil tersebut masih terbatas untuk kalangan sendiri.
Menurut Ketua Gapoktan Bumi Putra, untuk pengembangan ke depan, masih diperlukan modal dan bantuan teknis, meskipun hasil pupuk ini sesuai uji lab, cukup dapat memberi arti pada hasil panen. Bahkan Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Dinas Pertanian, dalam hal ini PPL melakukan pendampingan dan terus membimbing kepada kelompok tani yang melakukan inovasi di bidang pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian Kab. Jember yang dimintai tanggapan tentang hal ini. (Ancha)