Laksanakan Wasiat, Ahli Waris Sukra Bin Meran Geruduk Kawasan Pergudangan dan Industri Marunda Center

Kamis, 18 Juli 2024

BEKASI, Exposeupdate.com Kamis, (18/07/2024). Sambangi Kawasan Marunda Center, puluhan ahli waris berupaya merebut kembali hak kepemilikan atas tanah Alm. Sukra Bin Meran seluas 2,744 Hektar Girik C 227/127 Persil 44/Dll, yang diduga terampas dalam pengembangan proyek Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Center Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa, (16/07/2024).

Sosok Engkong Sukra Bin Meran, warga Kampung Kebon Kelapa, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, namanya sempat viral di berbagai media cetak dan TV, lantaran di usianya yang tergolong renta, tidak menjadi halangan baginya untuk memperjuangkan bidang tanah miliknya yang hilang terampas oleh pengembangan kawasan Marunda Center.

Namun, memasuki Tahun 2021 (01/04/2021) perjuangannya terhenti, Almarhum (Engkong Sukra) tidak kuasa melawan takdirnya, dia meninggal di tengah perjuangannya dalam mencari keadilan atas tanah miliknya yang hilang terampas dalam pengembangan Kawasan Marunda Center.

Semasa hidup, perjuangan tanpa lelah (Alm) Sukra banyak menuai simpati, salah satunya datang dari Forum Korban Mafia Tanah Indonesia (FKMTI) yang lantang menyuarakan keadilan bagi korban perampasan tanah di Indonesia.

Seperti diceritakan Agus Muldia saat itu, aktivis yang kerap menyerukan pemberantasan mafia tanah bersama FKMTI bahwa (Alm) Sukra Bin Meran adalah sosok rakyat kecil dan patut dijadikan simbol perlawanan antara yang lemah melawan kekuatan raksasa dalam upaya mencari keadilan dan perlindungan hukum atas kehilangan hak tanah miliknya yang berada dikawasan pergudangan dan industri Marunda Center.

“Di usianya yang sangat tua, Kakek Sukra tidak lagi melihat ketidak berdayaannya, kelemahannya secara fisik tidak menyurutkan langkahnya untuk terus memperjuangkan hak kepemilikan tanahnya seluas 2,744 Ha yang dikuasai oleh pihak PT Tegar Prima Jaya (Marunda Center),” ujar Agus Muldia kala itu.

Diketahui sebelumnya, Alm. Engkong Sukra Bin Meran melaporkan kasus penyerobotan tanah miliknya dengan bersurat kepada Presiden RI Joko Widodo, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Kemenko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Dr. H Wiranto, S.H. Ombudsman RI Jawa Barat, Wakil DPR RI Fahri Hamzah, Kepala Kantor pertanahan Wilayah Provinsi Jawa Barat dan sejumlah Instansi lainnya bermaksud mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP).

Selanjutnya di pertengahan  tahun 2024 ini, seperti dipaparkan Suadi, salah satu ahli waris (Alm) Sukra kepada Awak Media mengungkapkan akan kembali melanjutkan wasiat perjuangan Alm. Sukra setelah berbagai upaya penyelesaian mediasi dan musyawarah tidak membuahkan hasil.

“Setelah berkompromi dengan keluarga besar Alm. Sukra Bin Meran, kami sepakat untuk melanjutkan kembali perjuangan beliau setelah 1000 hari kematiannya, dan kemarin saya sudah menjejaki tanahnya untuk memasang kembali papan plang kepemilikan yang pernah digusur oleh pihak Marunda Center,” ujar Suadi kepada wartawan.

Namun kata dia, sejumlah pihak keamanan Marunda Center berusaha menghalang-halangi, “Tapi untuk kali ini kita memang santun-santun saja dalam menghadapi situasi tersebut,” ujarnya.

“Kalau Pak Iwan (Dirut Marunda Center) masih tidak merespon, kita akan pasang lagi dan siap membangun gubuk disitu sekalipun dengan benturan pisik, kami tidak ingin ribut dengan pihak Marunda Center tapi jangan nantinya pihak Marunda Center bertindak seperti Mafia Tanah,” kata Suadi tegas.

Selanjutnya, bersama Kuasa Hukum Muhammad Shobirin & Associates, dirinya bertekad untuk kembali melanjutkan perjuangan Almarhum Sukra dalam usahanya menjalankan wasiat setelah sebelumnya vakum menunggu 1000 hari kerja meninggalnya Sukra bin Meran. (Din)

Baca Juga

Berita Terkait

ExposUpdate