JEMBER, Exposeupdate.com – Rabu, (30/04/2025). Memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Lapas Kelas IIA Jember menggelar tasyakuran sederhana namun penuh makna pada Senin, 28 April 2025. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen kuat Lapas dalam menjalankan tugas pemasyarakatan, khususnya dalam hal pembinaan warga binaan.
Sejumlah pejabat hadir dalam acara ini, di antaranya Kepala Kejaksaan Negeri Jember Ichwan Efendi, Ketua Pengadilan Negeri Jember Budiansyah, perwakilan dari Polres dan Kodim 0824 Jember, serta Wakil Bupati Jember Djoko Susanto.
Kepala Lapas Jember, Kristyo Nugroho, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara, sekaligus menegaskan bahwa pembinaan adalah ruh dari pemasyarakatan.
“Pembinaan itu inti dari kerja kami, yang kami jalankan lewat dua jalur utama: kepribadian dan kemandirian,” kata Kristyo.
Ia menuturkan, pembinaan kepribadian lebih banyak difokuskan pada kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan. Hal ini dinilai penting karena sebagian besar warga binaan di Lapas Jember beragama Islam. Perubahan akhlak dan perilaku menjadi target utama dari pembinaan ini.
“Merubah perilaku dari yang negatif menjadi positif itu bukan perkara mudah, tapi kami terus berupaya secara konsisten,” ujarnya.
Kristyo juga mengapresiasi sinergi yang terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Jember. Menurutnya, komunikasi yang dibangun dengan Bupati dan Wakil Bupati menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat sistem pembinaan di Lapas.
“Insyaallah, pemerintah daerah akan terus mendukung langkah kami dalam menciptakan warga binaan yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat,” tambahnya.
Wakil Bupati Jember Djoko Susanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar menjalani hukuman, tetapi juga memberikan kesempatan kedua.
“Pemasyarakatan adalah ruang membangun harapan dan jati diri, bukan sekadar penjara. Ini bagian dari upaya mewujudkan keadilan restoratif,” tegasnya.
Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ini menjadi momentum penguatan sinergi antara Lapas Jember dan pemerintah daerah dalam upaya menciptakan pembinaan yang lebih efektif dan berkelanjutan. (Saiful Rahman)
