JEMBER, Exposeupdate.com – Kamis, (20/10/2022). Kebenaran dan kevalidan informasi sangat dibutuhkan oleh para pencari kerja. Baik lokal, regional dan Internasional.
Seiring dengan pesatnya perkembangan tehnologi informasi terkadang ada pihak yang memanfaatkan para pencari kerja dengan sajian informasi bahong atau hoax.
Tipu- tipu itu biasanya dengan membuka konten yang menyajikan lowongan kerja. Untuk mengantisipasi berita dan informasi bohong tentang informasi peluang kerja, Disnakertrans Kabupaten Jember membuka Sistim Informasi Ketenagakerjaan “Si Gaja” yang menyajikan berbagai informasi tentang peluang kerja.
Sistim ini memberikan pelayanan dengan efisien dan efektif. Bagi para pencari kerja yang membutuhkan Kartu Pencari Kerja tidak perlu mengantri, namun bisa dilayani dengan hitungan waktu yang cepat.
Sejak diterapkan sistim yang dibuat dengan bekerjasama dengan Dinas Informasi dan Komunikasi itu, sedikitnya telah memberikan pelayanan terhadap 3 ribu pengguna yang membutuhkan Elektronik Kartu Pencari Kerja (E-KPK) yang lebih dikenal dengan Kartu Kuning itu.
Selain itu, untuk memberikan layanan komunikasi Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Jember, Disnakertrans membuat program Pro Garuda.
Sistim infomasi ini sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai informasi dari para migran dengan keluarga di tanah air. Atau boleh dikata sebagai media curhatan para migran terhadap berbagai masalah yang dihadapi.
Sisi lain sebagai bentuk pelayanan perlindungan terhadap para migran. Disnakertrans Kabupaten Jember tetap memberikan advokasi terhadap para migran ilegal yang bermasalah di luar negeri.
“Walau selama ini tidak dapat merinci keberadaan Pekerja Migran ilegal asal Jember, namun dapat dipastikan para migran un-dokumen itu dapat diketahui saat mengalami masalah. Seperti saat terjadi deportasi atau pemulangan paksa dari luar negeri,” tukas Kadisnakertrans Kabupaten Jember Bambang Rudianto, S.Sos didampingi Dani Kabid Penempatan Tenaga Kerja,
Selama ini kata Bambang Rudianto, kantong migran ilegal masih didominasi dari wilayah Kecamatan Tanggul dan Sumberbaru. Dalam hal memudahkan penanganan insiden ketenagakerjaan para migran, Disnakertrans Jember menjalin kerjasama dengan Migran Care yang ada di 3 tempat yakni migran care di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan, Desa Sabrang Kecamatan Ambulu dan Desa Wono asri Kecamatan Tempurejo.
Dan untuk menekan terjadinya pemberangkatan migran ilegal, Disnakertrans Jember giat melakukan sosialisasi. Diakuinya, di Kabupaten Jember tidak memiliki induk atau pusat Perusahan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) namun hanya cabang dari P3MI yang berpusat di luar kota.
Sementara bagi para calon pekerja migran membutuhkan bekal keterampilan atau live skill. Tidak kalah pentingnya adalah pengenalan budaya dan bahaya negara tujuan bekerja.
“Untuk pembekalan pelatihan kami bekerjasama dengan balai latihan kerja Propinsi dan poli tehnik Jember. Dan kedepan akan lakukan sinergi dan kolaborasi dengan balai latihan kerja komunitas yang ada di sejumlah pesantren,” pungkas Bambang Rudianto. (Sullam)