JAKARTA, Exposeupdate.com – Selasa, (20/06/2023). Ketua Departemen Kominfo PB PGRI Sdr. WW per 17 Juni 2023 telah membuat dan menyampaikan pers rilis PB dan menyatakan ada 9 orang dari PB PGRI yang disebutnya sebagai oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang merusak dan meruntuhkan kewibawaan organisasi.
Membaca pers rilis tersebut, timbul beberapa pertanyaan, pertama, kalau sudah ada 9 orang Pengurus Besar dan di antaranya ada Sekjend, 2 orang Ketua dan 6 orang Ketua Departemen, apakah ini masih disebut oknum? Kedua, kita jadi teringat paparan Ketua Umum PB PGRI dalam Rakornas PGRI 15 Juni 2023, dimana pada awal paparannya, Sdr. Prof Unifah Rosyidi selaku Ketua Umum PB PGRI menampilkan ilustrasi yang sangat inspiratif yaitu seekor kucing yang berkaca dan melihat bayangannya sebagai seekor harimau.
Kala itu dengan penuh semangat dan nada yang bergetar karena menahan emosi, Sdr. Unifah dengan lantang mengatakan berulang-ulang “ngaca”. Ilustrasi yang dibarengi dengan kata “ngaca” tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan untuk menyindir pihak-pihak yang tidak sejalan dengannya di PB PGRI khususnya berkaitan dengan Mosi tidak Percaya.
Dan sindiran itu jelas merupakan sikap penghinaan yang ditujukan kepada pembuat mosi tidak percaya maupun sebagian pengurus PB PGRI yang tidak termasuk kelompok pemuja/pemuji alias tim 9.
Akan tetapi setelah kita menyimak pers rilis yang dimaksudkan di atas, maka kami jadi berpikir bahwa sebenarnya ilustrasi penghinaan Sdr. Unifah tersebut justru lebih pantas ditujukan kepada pihak yang mengeluarkan pers rilis tersebut yaitu, Sdr. WW.
Betapa tidak, Sdr. WW yang belum seumur jagung bergabung sebagai pengurus di PB dengan posisi hanya sebagai Ketua Departemen (bukan hasil pilihan pemegang hak suara PGRI) dengan lancangnya menuding kelompok 9 sebagai oknum-oknum perusak organisasi.
Apakah si kucing ini tidak sadar bahwa di tim 9 itu ada Sekjen dan 2 orang Ketua PB dan 6 orang Ketua Departemen yang mungkin lebih pantas disebut harimau di depan si kucing itu?
Bukan hanya dari posisinya di PB PGRI tapi juga dari sisi Pendidikan, pengalaman organisasi atau birokrasi, dan sebagainya. Masih dengan analogi Sdr. Unifah, soal kucing dan harimau, sepertinya Sdr. WW ini bertumbuh pesat hingga lupa diri dan bahkan tidak sadar kalau dia telah salah asuh oleh majikannya. Mungkin ini yang dimaksud dengan adagium klasik “like mother like son”.
Untuk itu, kami berharap mari sama-sama berkaca pada kaca bening, bukan pada cermin yang buram oleh hasud dan nafsu untuk berkuasa sehingga bayangan itu muncul secara natural dan jujur.
Khususnya kepada Sdr. WW, kami ingin menasehati agar kerjanya jangan melulu memuji dan memuja majikan, tapi perbanyaklah juga belajar agar saudara betumbuh dengan baik dalam knowledge dan wisdom.
Kami tidak perlu menyuruh Saudara “ngaca” sebagaimana majikan anda melakukannya kepada kami. Kalau saudara bisa menambah sedikit kecerdasan, kami yakin saudara pasti bisa memahami hirarki organisasi.
Jakarta, 20 Juni 2023
Ketua PB PGRI yang membidangi Organisasi dan Kaderisasi,
Drs. Huzaifa Dadang AG, M.Si.
(E01)