MOROWALI UTARA, Exposeupdate.com – Sabtu, (26/10/2024). Muhammad Safri mengarungi lika liku kehidupan sebelum dipercaya oleh rakyat untuk menjadi perwakilan di DPRD Sulteng.
Legislator PKB itu bersyukur dan bangga bisa duduk di DPRD Sulteng.
“Tidak ada yang instan dan semua bukan karena kebetulan saudaraku. Apa yang saya capai hari ini adalah bagian dari proses panjang sebuah ikhtiar, sebuah kesadaran dan kemauan besar untuk berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Lahir dari keluarga nelayan, mantan Wakil Ketua DPRD Morowali Utara itu tak gentar menghadapi politisi senior di daerah pemilihannya, mencakup Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
“Ini sebuah kesyukuran bagi kami dan pastinya bangga bisa mengunci satu kursi di DPRD Sulteng. Sebagai wajah baru di parlemen provinsi bukan perkara mudah karena harus bersaing dengan sejumlah politisi senior di Dapil Morowali dan Morowali Utara,” jelas pria 38 tahun tersebut.
Ayah tiga anak tersebut bukanlah politisi yang berlatar belakang pengusaha atau mantan birokrat yang memiliki kekuatan finansial memadai.
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mengandalkan silaturahmi untuk meraup suara.
Berkat upayanya itu, Muhammad Safri dipercaya sebagai perwakilan rakyat di DPRD Morowali Utara selama dua periode.
“Dalam politik setiap kontestan tidak perlu merasa memiliki lawan. Sebab lawan sesungguhnya adalah hawa nafsu sendiri. Politik itu tidak boleh ada lawan, karena politik adalah cara memperbanyak sahabat. Ini bukan soal kekuasaan, tetapi semangat untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat,” ucap Mustasyar PCNU Morut itu.
Di Pileg 2024, Muhammad Safri mencetak sejarah sebagai putra daerah Bumi Tepo Aso Aroa yang duduk di DPRD Sulteng.
“Menjadi wakil rakyat bukan untuk pamer dan berlaku sombong. Sejatinya, jabatan yang saya emban saat ini adalah titipan dan merupakan mandat dari rakyat yang harus dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” tuturnya.
Safri tak lupa mengutip ucapan Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bahwa, “Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian, sebab yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”. (BungPut)