Penjaga Keselarasan, Pembatas Keadilan dan Pembongkar Kezaliman

Suasana Duka Keluarga M. Sholeh Yang Meninggal Akibat Dianiaya, Warga Dusun Gumawang Gelar ‘Tahlilan’

Selasa, 24 Mei 2022
foto: Warga gelar do'a bersama (Tahlilan)

JEMBER, Exposeupdate.com Selasa, (23/05/2022). M. Sholeh (42) Tahun yang meninggal setelah dikeroyok 10 orang pelaku penganiayaan 18 Mei lalu menyisakan luka yang sangat mendalam bagi keluarga korban. Apalagi para pelaku menebar fitnah keji dan menuduh korban sebagai pelaku pencurian.

Sebagaimana para pelaku berkilah dan mengelabuhi Polisi mencari alasan pembenaran dalam melakukan pembunuhan. Pengakuan pelaku di hadapan Polisi merupakan sebuah kebohongan besar dan menyudutkan nama korban dengan menuduh sebagai pencuri.

Sejatinya korban merupakan orang baik yang dikenal ramah dan pendiam di lingkungan kampung halamannya. Saat ini, ia harus berpisah dengan sanak keluarga setelah meninggal dalam kasus pembunuhan yang dipicu rasa cemburu.

Sebagaimana sumber yang didapat media ini, pada malam itu, Rabu, 18 Mei korban diajak oleh seorang bernama Andika Riyan Wijaya mengajak korban ngopi di sebuah warung milik As di Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan. Di tempat itu korban dilayani oleh seorang perempuan bernama Intan.

“Di warung itu Sholeh lebih diperhatikan oleh Intan mas, mungkin karena itu Rafi Cemburu,” kata sumber Exposeupdate yang namanya minta untuk dirahasiakan.

foto: Sholeh. (Alm) Korban Penganiayaan

Layaknya seorang pembeli di warung itu, korban dilayani dengan baik. Dan dalam obrolan di warung itu, Intan lebih akrab dengan korban. Siapa sangka Rafi Romadon yang sudah sering bertemu dengan korban di warung itu merasa cemburu kepada korban. Sepertinya Rafi jatuh hati kepada Intan. Rasa cemburu buta itupun menjadi pemicu bagi Rafi dan menjadikannya gelap hati. Karena dasar cemburu Rafi, ahirnya mengajak korban pindah ke warung lain yang ada di Dusun Sumberan, Desa Karang Anyar, Kecamatan Ambulu.

Tanpa curiga, korban mengikutinya dan sesampai di daerah Dusun Sumberan, Rafi disambut oleh teman-temannya yang berjumlah 10 orang. Dan di tempat itu sudah terdapat minuman keras jenis arak sebanyak 6 botol. Belum diketahui secara nyata apakah korban juga ikut menenggak minuman yang dapat memabukkan itu atau tidak.

Berdasarkan keterangan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam keterangannya bahwa para pelaku tersinggung karena korban pamit hendak meninggalkan tempat yang menjadi ajang mabok itu. Di saat itulah korban menjadi bulan bulanan dari para pelaku. Kekuatan yang tidak berimbang, maka korban tidak kuasa melawan bahkan tidak bisa melarikan diri.

Di tengah kegaduhan dan keberingasan para pelaku terdapat beberapa orang yang mengetahui peristiwa maut itu. Karena ulah pelaku diketahui orang lain, maka untuk mengelabuhi dan menutup kedoknya dalam menganiaya korban maka para pelaku meneriakan ‘Maling..Maling’.

Mendengar teriakan itu, para pelaku lainnya bergabung melakukan pengeroyokan. Sehingga korban semakin tidak berdaya dan harus mengakhiri hidupnya dengan kondisi wajah dan tubuh penuh luka. Tidak lama kemudian peristiwa maut yang terjadi pada dini hari itu, atas laporan dari warga, anggota Polsek Ambulu dengan membawa mobil patroli memberikan pertolongan kepada korban.

Di tempat itu Polisi bersama warga penasaran dengan identitas korban karena korban waktu itu tidak mengantongi identitas. Lalu polisi membawa korban ke RS Soebandi Jember untuk di visum dan dilakukan sidik jari. Dan upaya itu menemui titik terang dan alamat korban di ketahui beramah di Dusun Gumawang, Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji.
Siang harinya keluarga korban yang mendapat kabar dari Kepala Dusun setempat sangat terpukul. Terutama Sulasno bapak asuh korban.

“Selama bulan Puasa kemarin, Sholeh rajin menunaikan ibadah Puasa walau harus bekerja menyelesaikan pekerjaan saya,” kenang Sulasno denga rasa haru. Dia sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Dan dia merasa kehilangan seorang pekerja yang telah mengikutinya selama puluhan tahun.

Saat ini almarhum Sholeh hanya bisa dikenang kebaikannya. Dan mendapat perawatan di Rumah Sakit. Jenazah alrmahum dimakamkan pada malam hari di Pemakaman Umum tidak jauh dari tempat tinggalnya. Sebagaimana diketahui, Sholeh yang menjadi korban pengeroyok. (Sul)

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
ExposUpdate