JAKARTA, Exposeupdate.com – Kamis, (23/02/2023). Setelah lebih dari 3 tahun Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra., S.H., M.H tidak dapat menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi, malam ini Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.H hadir kembali.
Diskusi kali ini mengangkat tema “Debat Sistem Pemilu: PDIP vs Demokrat, Pilih Wakil Rakyat atau Kucing Dalam Karung?” dipandu langsung oleh Karni Ilyas. Selain Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.H tampil sebagai pembicara di antaranya Refly Harun, Panda Nababan, Andi Mallarangeng, Effendy Choirie, dan Prof. Siti Zuhro.
Karni Ilyas menanyakan kepada Prof. Yusril terkait pernyataan beliau yang setuju dengan sistim proporsional tertutup.
“Kalau kita lihat dari perspektif Ilmu Politik, sebenarnya tidak ada sebuah sistim yang sempurnya. Sistim itu selalu ada plus minusnya,” jawab Prof. Yusril.
“Tentu kita timbang-timbang, dan kemudian kita terapkan, kita evaluasi, mana yang sebenarnya lebih sesuai dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita pernah menjadi Negara Kesatuan, pernah jadi Negara Serikat balik lagi jadi Negara Kesatuan. Kita pernah Presidensial, Parlementer, balik lagi Presidensial, balik Lagi Parlementer, balik lagi Presidensial. Jadi tidak perlu diherankan kenapa dulu tertutup, terbuka, ko balik lagi ke tertutup, ya selalu begitu ada plus minusnya, ada kekurangan ada kelebihannya,” sambung Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.H.

Jika dilihat dari prespektif Hukum Tata Negara, Prof. Yusril mengatakan sebuah Negara mempunyai konstitusi. Bagaimana cara mengimplementasikan konstitusi itu dalam Berbangsa dan Bernegara, agar arah Bangsa dan Negara sejalan dengan konstitusi yang dimiliki. (E01)