foto : rakyat palestina rayakan gencatan senjata, detik.com
GAZA, Exposeupdate.com – Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam Palestina, sepakat gencatan senjata yang dimulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Kelompok Hamas mengeklaim kemenangan perang.
Gencatan senjata disetujui setelah 11 hari perang berdarah.
Kabinet keamanan pemerintah Israel pada Kamis malam menyetujui gencatan senjata bersama dan serentak yang dimulai Jumat pukul 02.00 pagi.
Mesir membantu menengahi perjanjian gencatan senjata tersebut, dan akan mengirim dua delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk memastikan perjanjian itu ditegakkan.
“Kedua pemimpin telah membahas secara rinci tentang keadaan peristiwa di Gaza, kemajuan Israel dalam menurunkan kemampuan Hamas, dan upaya diplomatik yang sedang berlangsung oleh pemerintah wilayah dan Amerika Serikat,” kata Gedung Putih dalam menyampaikan hasil pembicaraan telepon kedua pemimpin tersebut. Itu merupakan panggilan telepon yang keempat dalam seminggu.
“Presiden menyampaikan kepada Perdana Menteri bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata.”
Netanyahu sebelumnya menolak seruan untuk menghentikan serangan.
“Saya bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai: memulihkan ketenangan dan keamanan Anda, warga Israel.”
Sebelumnya hari ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyerukan kedua pihak untuk menghentikan kekerasan, menggambarkan Gaza sebagai “neraka di bumi”.
“Permusuhan telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil penting di Gaza, termasuk jalan dan jalur listrik, yang berkontribusi pada keadaan darurat kemanusiaan,” kata Guterres.
“Bahkan perang memiliki aturan. Pertama dan terpenting, warga sipil harus dilindungi,” ujarnya.
“Serangan sembarangan, dan serangan terhadap warga sipil dan properti sipil, adalah pelanggaran hukum perang. Begitu pula serangan terhadap tujuan militer yang menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil secara tidak proporsional dan cedera pada warga sipil,” paparnya.
Dia mengatakan kepada Hamas untuk menghentikan peluncuran roket dan mortir tanpa pandang bulu ke pusat-pusat penduduk sipil di Israel.
Dia juga meminta Israel untuk mematuhi penggunaan kekuatan yang proporsional dengan melakukan pengendalian maksimum dalam operasi militernya.
“Tidak ada pembenaran, termasuk kontraterorisme atau pembelaan diri, untuk pengunduran diri oleh pihak-pihak yang berkonflik atas kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional,” ujarnya.
dilansir dari SINDONEWS.com