foto by Dyah : Relawan Peduli Santri
JEMBER, Exposeupdate.com – Senin, (7/6/2021). Taman Pendidikan Al – Qur’an adalah sebuah lembaga ataupun suatu kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non formal berhubungan dengan kegiatan keagamaan Islam, bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al Qur’an sejak dini. Pada umumnya, diikuti oleh anak – anak usia Taman Kanak- kanak, Sekolah Dasar atau MI( Madrasah Ibtida’iyah).
Kegiatan TPA Nurul Rahman yang berada di dusun krajan Timur Sukowono Jember sudah berjalan sejak lama yakni tahun 1990. Saat ini, alumni TPA Nurul Rahman, telah banyak yang bekerja, dan merantau kedaerah lain di Jawa, berbekal ilmu agama yang didapat dari TPQ yang sejak dini telah mereka ikuti. Di dalam kegiatan TPA, santriwan dan santriwati yang tidak terlalu banyak jumlahnya tetap semangat belajar bagaimana membaca Al-Qur’an secara berkesinambungan. Dimulai dari Iqra’ hingga hatam/tamat Al-Qur’an. Selain belajar membaca Al-Qur’an, santriwan dan santriwati belajar tentang bagaimana gerakan sholat yang benar, belajar cara berwudu’, belajar Aqidah Akhlak, dan prinsip ilmu Fiqih dasar.
Pendidikan, bukan hanya dapat diperoleh melalui jalur formal, melainkan juga pendidikan nonformal yang tidak kalah penting. Karena itulah, TPA sebenarnya menjadi pondasi pendidikan akidah anak – anak. Tetapi, gurunya (ustadz, ustadzah, ataupun kiayi), ataupun lembaganya (TPQ) seringkali kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Adapun insentif bagi guru Ngaji dikatakan oleh anggota DPRD Jember belum merata.
“Kami mengapresiasi bupati dan wakil bupati yang benar – benar peduli dan memikirkan nasib GTT, PTT, guru ngaji, Namun Fraksi PDI Perjuangan (Edi Cahyo Purnomo) mengkritik, “Kami menemukan adanya guru ngaji yang belum mendapat bantuan, karenanya kami merasa perlu mengusulkan adanya guru ngaji yang belum mendapatkan bantuan, karenanya kami merasa perlu mengusulkan perbaikan pendataan, sehingga insentif dapat menyentuh seluruh guru ngaji yang ada”. (beritajatim.com).
“Benar, terdapat 1 ustadz, dan 2 ustadzah di TPA Nurul Rahman, dalam satu tahun kita mendapat insentif sebesar 1.200.000 rupiah, jadi 100.000 per-bulan nya pada salah satu ustadz yang mengajar disini. Itupun hanya satu kali mendapat bantuan di tahun 2019 lalu, hingga saat ini belum pernah mendapat bantuan lagi”, kata lilik selaku salah satu ustadzah TPQ Nurul Rahman.
foto by Dyah : Santriwan Santriwati TPA Nurul Rahman
Hari ini, senin 7 Juni 2021 Relawan Peduli Santri mengunjungi TPA Nurul Rahman. Aksi relawan (RPS) yang terdiri dari pemuda alumni TPA Nurul Rahman tahun 2012 dan beberapa pemuda lain yang peduli, memberikan bantuan. Bukan soal kebutuhan pangan, sandang atau papan, melainkan kebutuhan kitab suci Al – Qur’an dan Iqra’.
Sepuluh eksemplar kitab suci dan sepuluh Iqra’ dibagiakan dan didistribusikan pada santriwan santriwati TPA Nurul Rahman. Paket Al Qur’an dan Iqra’ disalurkan langsung walaupun akses dari Kota Jember menuju lokasi TPA Nurul Rahman terpaut 27 km. Karena memang berada di pelosok dan terpencil dari kota Jember.
“Saya merasa senang, masih ada anak – anak yang menimba ilmu agama di tengah modernisasi, apalagi masih semangat mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur’an, semoga bermanfaat”, ujar Aldi, salah satu Relawan Peduli Santri mengakhiri.
Jurnalis: Dyah Ayu Safitri