Penjaga Keselarasan, Pembatas Keadilan dan Pembongkar Kezaliman

Menyeruput Bandrek kaya manfaat ala Gundaling sembari menatap Erupsi Gunung Sinabung

Selasa, 29 Juni 2021

foto: Proses pembuatan minuman bandrek ala gundaling, by Dyah

KARO – SUMUT, Exposeupdate.comSelasa, (29/6/2021). Puncak Gundaling masih menjadi wisata andalan pelancong untuk menatap gunung sinabung yang terakhir meletus hebat pada awal 2021 lalu dan masih terus bererupsi hingga hari ini. Di puncak gundaling, selain menikmati panorama keindahan alam, pelancong dapat berwisata naik kuda, keliling bukit untuk sekedar melakukan swafoto, membeli souvenir atau mencicipi kuliner khas ala gundaling.

Hawa yang teramat dingin akan terasa nikmat apabila pelancong mencicipi minuman Bandrek ala Gundaling yang tentunya berbeda dengan bandrek asal Jawa Barat(kota asal minuman ini). Bandrek yang dikonsumsi sebagai pengusir hawa dingin di daerah pegunungan merupakan aset budaya nusantara di kalangan masyarakat Provinsi Sumatera Utara.

Bandrek Sumatera Utara ala Gundaling memiliki cita rasa yang berbeda dengan bandrek di Jawa, yaitu rasa yang lebih pedas karena dipercaya dapat menjadi penghangat bagi tubuh serta dipercaya menjadi penambah sistem imun bagi tubuh. Terdiri dari 12 macam rempah – rempah seperti gula aren, pala, cengkeh, kayu  manis, kapulaga, lada hitam, serai, jahe merah, pandan, bunga lawang, dan jinten.

Seperti yang disampaikan Ibu Wati, salah seorang penjual bandrek ala gundaling menuturkan bandrek buatannya dapat dicampur dengan rempah khas tanah karo yang bercita rasa pedas, dan dapat menyembuhkan penyakit liver serta lambung. Manfaat lain dari kandungan minuman bandrek adalah melawan penyakit kanker, mematikan pathogen asing sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakiy, mencegah perut kembung, mencegah radang/inflamasi sehingga dapat mencegah penyakit rematik dan sebagainya.

Terdapat dua jenis bandrek yang dijual di puncak gundaling. Resep bandrek tradisional yang terdiri dari gula aren, pala, cengkeh, kayu  manis, kapulaga, lada hitam, serai, jahe merah, pandan, bunga lawang, dan jinten tanpa campuran susu, dijual seharga Rp 10.000, dan resep bandrek dengan pemanis tambahan yaitu bahan tradisional dicampur susu kental manis dipatok harga Rp 15.000.

Sambil bersantai, pelancong juga bisa bersantai di pondok-pondok yang disediakan di sekitar lokasi wisata puncak gundaling dengan merogoh kocek sekitar Rp 30.000. Menikmati panorama Gunung Sinabung mencicipi berbagai makanan khas karo seperi ayam cipera, ikan mas arsik, mencoba minuman penghangat seperti bandrek ala gundaling.

https://youtu.be/zRJC-eLXv0s

Video : Channel Youtube Expose Update

Jurnalis : Dyah Ayu Safitri

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
ExposUpdate